Senin, 17 Desember 2007

Syair Ronggowarsito

Syair Ronggowarsito (Nostradamus van Java)
Sekedar ramalan... meski pernah dibuktikan kebenarannya ratusan tahun lalu... a
t least bisa belajar lagi boso jowo....

JONGKO JOYO BOYO==Ronggowarsito==
Iki sing dadi tandane zaman kolobendu
Ini yang menjadi tanda zaman kehancuran

1. Lindu ping pitu sedino
Gempa bumi 7 x sehari

2. Lemah bengkah
Tanah pecah merekah

3. Manungsa pating galuruh, akeh kang nandang lara
Manusia berguguran, banyak yang ditimpa sakit

4. Pagebluk rupo-rupo
Bencana bermacam-macam

5. Mung setitik sing mari akeh-akehe pada mati
Hanya sedikit yang sembuh kebanyakan meninggal

Zaman kalabendu iku wiwit yen
Zaman ini ditandai dengan

1. Wis ana kreto mlaku tampo jaran
Sudah ada kereta yang berjalan tanpa kuda
2. Tanah jawa kalungan wesi
Tanah Jawa dikelilingi besi (mungkin maksudnya Rel kereta kali ya)

3. Prau mlaku ing nduwur awang-awang
Perahu berjalan di atas awan melayang layang

4. Kali ilang kedunge
Sungai kehilangan danaunya

5. Pasar ilang kumandange
Pasar kehilangan keramaiannya

6. Wong nemoni wolak-walik ing zaman
Manusia menemukan jaman yang terbolak-balik

7. Jaran doyan sambel
Kuda doyan makan sambal

8. Wong wadon menganggo lanang
Orang perempuan mempergunakan busana laki-laki

Zaman kalabendu iku koyo-koyo zaman kasukan, zaman kanikmatan donya, nanging zaman iku sabenere zaman ajur lan bubrahing donya.
Zaman kalabendu itu seperti jaman yang menyenangkan, jaman kenikmatan dunia, tetapi jaman itu sebenarnya jaman kehancuran dan berantakannya dunia

1. Mulane akeh bapak lali anak
Oleh sebab itu banyak bapak lupa sama anaknya

2. Akeh anak wani ngalawan ibu lan nantang bapak
Banyak anak yang berani melawan ibu dan menantang bapaknya

3. Sedulur pada cidro cinidro
Sesama saudara saling berkelahi

4. Wong wadon ilang kawirangane, wong lanang ilang kaprawirane
Perempuan kehilangan rasa malunya, Laki-laki kehilangan rasa kejantanannya

5. Akeh wong lanang ora duwe bojo
Banyak laki laki tidak punya istri

6. Akeh wong wadon ora setia karo bojone
Banyak perempuan yang tidak setia pada suaminya

7. Akeh ibu pada ngedol anake
Banyak ibu yang menjual anaknya

8. Akeh wong wadon ngedol awakke
Banyak perempuan yang menjual dirinya

9. Akeh wong ijol bojo
Banyak orang yang tukar menukar pasangan

10. Akeh udan salah mongso
Sering terjadi hujan salah musim

11. Akeh prawan tuwo
Banyak Perawan Tua

12. Akeh rondo ngalairake anak
Banyak janda yang melahirkan anak

13. Akeh jabang bayi nggoleki bapake
Banyak bayi yang lahir tanpa bapak

14. Wong wodan ngalamar wong lanang
Perempuan melamar laki-laki

15. Wong lanang ngasorake, drajate dewe
Laki-laki merendahkan derajatnya sendiri

16. Akeh bocah kowar
Banyak anak lahir di luar nikah

17. Rondo murah regane
Janda murah harganya

18. Rondo ajine mung sak sen loro
Janda nilainya hanya satu sen untuk dua

19. Prawan rong sen loro
Perawan nilainya dua sen untuk dua

20. Dudo pincang payu sangang wong
Duda berharga 9 orang Zamane zaman edan

Zamannya zaman gila/sinting

1. Wong wadon nunggang jaran
Perempuan menunggang Kuda

2. Wong lanang lungguh plengki
Laki-laki berpangku tangan

3. Wong bener tenger-tenger
Orang yang benar cuma bisa bengong

4. Wong salah bungah-bungah
Orang yang melakukan kesalahan berpesta pora

5. Wong apik ditapik-tampik
Orang baik di singkirkan

6. Wong bejat munggah pangkat
Orang yang kelakuannya bejat malah punya jabatan tinggi

7. Akeh ndandhang diunekake kuntul
Banyak komentar yang tidak ada isinya (omong kosong)

8. Wong salah dianggap bener
Orang salah dianggap benar

9. Wong lugu kebelenggu
Orang tidak bersalah tidak boleh bicara

10. Wong mulyo dikunjara
Orang mulia dipenjara

11. Sing culika mulya, sing jujur kojur
Yang salah mulia, yang jujur hancur

12. Para laku dagang akeh sing keplanggrang
Pedagang banyak yang curang

13. Wong main akeh sing ndadi
Orang berjudi semakin menjadi

14. Linak lijo linggo lica, lali anak lali bojo, lali tangga lali konco
Lupa anak dan pasangan, lupa tetangga dan teman

15. Duwit lan kringet mug dadi wolak-walik kertu
Uang dan keringat hanya untuk berjudi

16. Kertu gede dibukake, ngguyu pating cekakak
Kartu besar dibuka, tertawa terbahak-bahak

17. Ning mulih main kantonge kempes
Tapi waktu pulang main kantongnya kosong

18. Krugu bojo lan anak nangis ora di rewes
Denger anak istri nangis tidak digubris

Abote koyo ngopo sa bisa-bisane aja nganti wong kelut, keliring zaman kalabendu iku.
Berat seperti apapun jangan sampai kalut, atau ebih tepatnya, seberat apapun jangan sampai ikut larut dalam warna-warni zaman kalabendu.

Amargo zaman iku bakal sirno lan gantine joiku zaman ratu adil, zaman kamulyan. Mula sing tatag, sing tabah, sing kukuh, jo kepranan ombyaking zaman. Entenana zamanne kamulyan zamaning ratu adil.
Sebab jaman itu bakal sirna dan diganti dengan jaman Ratu adil, jaman kemuliaan, karena itu yang tegar, yang tabah, yang kokoh, Jangan melakukan hal bodoh. Tunggulah jaman kemuliaan jamannya Ratu adil.

Bencana Alam

Diawali dengan bencana tsunami di aceh yang memakan korban lebih dari 200 ribu jiwa, baik terkena timbunan gempa tektonik yang mencapai 6,9 SR atau yang terkena terjangan gulungan ombak setinggi 12 meter yang menyertai gempa bumi tersebut. Berpuluh-puluh kota hilang atau rata dengan tanah, berbagai fasilitas seperti jalan, jembatan dan rumah-rumah ahncur berantakan.

Konon peristiwa ini berulang setiap kelipatan sekitar 200 tahun, ada wilayah yang sama, peristiwa serupa terjadi sekitar tahun 1700.

Dalam peristiwa itu berbagai tanggapan menafsirkan lebih daripada peristiwa alam biasa, tetapi adalah cobaan, alam mencari keseimbangan, kutukan, dan lainnya yang intinya untuk memperingatkan agar manusia lebih menyadari dirinya yang serba kekurangan, lalu juga

Bencana di Yogyakarta berbarengan waktuna dengan aktifnya gunung merapi yang tengah berstatus awas, dengan menunjukkan fenomena mengeluarkan awan panas dan lava pijar yang keluar dari puncak hingga jarak terjauh sampai dengan 7 KM mendekati pemukiman penduduk.

Gempa tektonik yang menimpa daerah selatan kota yogyakarta dan bantul lantas saja menghancurkan pemukiman di wilayah bantul dan yogyakarta. Dengan menurunkan kerumah-rumah

Tanggal 17 Juli 2006
Jam 14.29 gempa dirasakan di Jakarta, khususnya yang beraea di gedung-gedung tinggi terasa cukup lama dan berulang-ulang, karyawan pada gedung-gedung berhamburan turun dan menjauh dari gedung.

Pusat Gempa berada di sebelah selatan pulau jawa

Tidak ada yang tahu, bahkan tidak ada teknoogi yang tercdnggih untuk mengetahui kapan gempa bumi diketahui sebelumnya.

Peristiwa alam ini seolah berjalan saja mengikuti dinamisasi bumi sebagai kesatuan wahana di jagat raya ini yang penuh dengan misteri.