Senin, 17 Desember 2007

Bencana Alam

Diawali dengan bencana tsunami di aceh yang memakan korban lebih dari 200 ribu jiwa, baik terkena timbunan gempa tektonik yang mencapai 6,9 SR atau yang terkena terjangan gulungan ombak setinggi 12 meter yang menyertai gempa bumi tersebut. Berpuluh-puluh kota hilang atau rata dengan tanah, berbagai fasilitas seperti jalan, jembatan dan rumah-rumah ahncur berantakan.

Konon peristiwa ini berulang setiap kelipatan sekitar 200 tahun, ada wilayah yang sama, peristiwa serupa terjadi sekitar tahun 1700.

Dalam peristiwa itu berbagai tanggapan menafsirkan lebih daripada peristiwa alam biasa, tetapi adalah cobaan, alam mencari keseimbangan, kutukan, dan lainnya yang intinya untuk memperingatkan agar manusia lebih menyadari dirinya yang serba kekurangan, lalu juga

Bencana di Yogyakarta berbarengan waktuna dengan aktifnya gunung merapi yang tengah berstatus awas, dengan menunjukkan fenomena mengeluarkan awan panas dan lava pijar yang keluar dari puncak hingga jarak terjauh sampai dengan 7 KM mendekati pemukiman penduduk.

Gempa tektonik yang menimpa daerah selatan kota yogyakarta dan bantul lantas saja menghancurkan pemukiman di wilayah bantul dan yogyakarta. Dengan menurunkan kerumah-rumah

Tanggal 17 Juli 2006
Jam 14.29 gempa dirasakan di Jakarta, khususnya yang beraea di gedung-gedung tinggi terasa cukup lama dan berulang-ulang, karyawan pada gedung-gedung berhamburan turun dan menjauh dari gedung.

Pusat Gempa berada di sebelah selatan pulau jawa

Tidak ada yang tahu, bahkan tidak ada teknoogi yang tercdnggih untuk mengetahui kapan gempa bumi diketahui sebelumnya.

Peristiwa alam ini seolah berjalan saja mengikuti dinamisasi bumi sebagai kesatuan wahana di jagat raya ini yang penuh dengan misteri.

Tidak ada komentar: